JAJARAN Pohon
Gayam (Inocarpus fagifer) menggelilingi hampir separo umbul. Air yang jernih
berlimpah-limpah terus saja mengalir seolah tiada habisnya. Warna-warni Ikan
Nila (Orheochormis niloticus) nampak jinak, Lincahnya Ikan Mujair (Opheochormis
musambicus) dan Sepat (Trichogaster sp) berkeliaran ke sana kemari menghiasi
air yang jernih. Klaten adalah salah satu kabupaten yang beruntung karena
bentang alamnya yang menyumbangkan banyak sekali sumber mata air yang melimpah.
Umbul Ponggok
saat ini sedang naik daun. Pada tahun-tahun sebelumnya keberadaannya hanya digunakan
sebagai sumber air bersih untuk PDAM, mandi, dan mencuci. Kini semakin
gencaranya pemberitaan terutama lewat jejaring media sosial, keberadaan tempat
ini tak lagi dipandang sebelah mata. Kini Umbul Ponggok sudah menjadi destinasi
wisata lokal bahkan ada juga yang jauh-jauh dari luar kota untuk melancong ke
tempat ini. Rasa penasaran yang kemudian berubah menjadi ketagihan, menjadi
alasan para pelancong untuk datang dan kembali datang lagi.
Umbul Ponggok
yang berada di Desa Ponggok, Kecamatan Polah Harjo, Klaten - Jawa Tengah kini
menjadi ikon di kabupaten yang terletak di lereng timur Gunung Merapi. Umbul
Ponggok semakin naik daun manakala ada yang menyebutnya Bunaken Air Tawar,
karena air yang jernih dan banyaknya ikan yang berkeliaran di dalamnya. Umbul
Ponggok ini sudah ada sejak lama, ditandai dengan adanya beberapa Pohon Gayam
yang ada di pinggirnya. Secara ekologis Pohon Gayam berperan penting dalam
keberadaan air. Perakaran Pohon Gayam mampu menyimpan air dalam jumlah banyak,
sehingga bisa menjaga kuantitas jumlah air di Umbul Ponggok.
Para pelancong
tak lagi hanya menikmati mata air jernih dari atas, tetapi kini sudah tersedia
fasilitas layaknya penikmat terumbu karang. Dengan snorkling, para pelancong
bisa menikmati jernihnya air sambil melihat ikan mas berwarna merah, kuning,
jingga, putih dan hitam. Ikan-ikan di sini sudah familiar dengan keberadaan
para pelancong yang berenang sehingga akan tetap tenang. Inilah yang membuat
menarik Umbul Ponggok ini sehingga mampu mengundang para pelancong. Pada hari
libur pelancong bisa membludak hingga 500-600.
Fotografi
bawah air tak lagi menjadi monopli para fotografer profesional semata. Para
fotografer pemula, atau mereka yang hanya memotret dengan kamera ponsel bisa
berfoto ria di dalam air. Para pengelola menyediakan dan menyewakan pembungkus
kamera kedap air. Ada juga yang menyediakan jasa laminating kamera ponsel.
Ponsel yang yang sudah di laminasi dengan plastik bening. Penduduk sekitar cuka
ketiban rejeki nomplok karena lahan rumah atau pelatarannya digunakan sebagai
lokasi parkir dadakan. Desapun juga mendapat pendapatan dari retribusi tiket
masuk, dan bagi hasil dari jasa parkir. Sebuah simbiosis mutualisme, saat alam
menyediakan kelimpahan dan dikelola dengan baik, niscaya akan menghasilkan
kemakmuran.
UMBUL PONGGOK,
BUNAKEN VAN KLATEN
BUNAKEN VAN KLATEN